Minggu, 22 Juli 2012

Mengatasi Gangguan Asma Saat Berhaji

Mengatasi Gangguan Asma Saat Berhaji

Penyakit Asma
Penyakit Asma
Terkena gangguan asma saat berhaji? Wah, saat berada di tanah air saja, serangan asma membuat suasana menjadi tidak menyenangkan. Apalagi berada di daerah yang jauh dari tanah air. Namun, jangan khawatir berlebihan.

Di balik kesulitan, ada kemudahan.
Di balik turunnya penyakit, ada obat penawarnya. Nah, mitra haji dan umrah. Berikut uraian seputar asma dan cara penanggulangannya saat berhaji.

Apa yang dimaksud dengan asma? 
Asma berasal dari kata “asthma” yang diambil dari bahasa Yunani yang berarti “sulit bernapas”. Asma merupakan jenis penyakit gangguan pernapasan, khususnya pada paru-paru.

Kondisi Paru-Paru Saat Terjadinya Asma
Kondisi Paru-Paru Saat Terjadinya Asma
Penyakit asma terjadi pada setiap kelompok usia, artinya tidak memandang usia tua atau muda dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor lingkungan serta gaya hidup tertentu. Asma banyak ditemukan di negara maju, terutama yang tingkat polusi udaranya tinggi baik dari asap kendaraan maupun debu padang pasir.

Penyebab asma
Hingga saat ini, para ahli masih meneliti penyebab pasti timbulnya asma. Namun, terdapat beberapa kesimpulan yang menunjukkan bahwa pemicu gejala penyakit asma, di antaranya sebagai berikut :

Penyebab Penyakit Asma
Penyebab Penyakit Asma
  1. Kelelahan pikiran atau gangguan emosi.
  2. Kelelahan jasmani.
  3. Perubahan lingkungan, misalnya cuaca, kelembapan, temperatur, asap (terutama rokok), dan bau-bauan yang merangsang.
  4. Infeksi saluran napas, terutama penyakit influenza tertentu.
  5. Reaksi alergi dari bahan yang terhirup atau dimakan.

Di samping itu, faktor penyebab dan pemicu asma lainnya antara lain debu rumah dengan tungaunya, bulu binatang, asap obat nyamuk, dan lain-lain. Ada anggapan bahwa asma bisa diturunkan, meski ada pula pihak yang menyangkalnya.
Jika salah satu atau kedua orang tua, kakek, atau nenek menderita penyakit asma maka anak berpotensi mengidap asma. Asma juga bisa dialami oleh beberapa wanita di masa siklus menstruasi.

Gejala asma
Serangan asma ditandai dengan beberapa gejala atau tanda. Berikut beberapa tanda atau gejala serangan asma :

Sesak nafas
Sesak nafas
  1. Pernapasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek), terutama saat mengeluarkan napas (exhalation). Namun, tidak semua orang yang pernapasannya berbunyi (wheezing) dikatakan pengidap penyakit asma.
  2. Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).
  3. Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.
  4. Penderita merasakan dadanya sempit.
  5. Tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan akibat serangan asma yang hebat
  6. Gejala awal bisa berupa rasa gatal di rongga dada atau leher.
  7. Selama serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari penderita dapat memperburuk keadaannya. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.
Stadium penyakit asma
Terdapat beberapa stadium atau tingkatan serangan asma, diantaranya :

Stadium Serangan Asma
Stadium Serangan Asma
  1. Intermitten. Pada stadium ini, gangguan asma sering muncul tanpa menunjukkan adanya gejala. Munculnya kurang dari satu kali dalam seminggu dan gejala pada waktu malam hari kurang dari dua kali dalam sebulan.
  2. Persisten ringan. Stadium ini ditandai dengan munculnya gejala asma lebih dari satu kali dalam seminggu dan serangannya bisa mengganggu aktifitas.
  3. Persisten sedang. Pada stadium ini, gejala penyakit asma terjadi setiap hari dan sudah sangat mengganggu aktifitas. Gejalanya muncul dua kali dalam seminggu dan gejala penyakit asma pada malam hari muncul dua kali atau lebih dalam seminggu.
  4. Persisten berat. Stadium di mana asma terjadi secara terus-menerus dan fungsi faal paru sangat menurun.

Penanganan asma pada jamaah haji
Mitra haji dan umrah, langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor penyebab atau pemicu serangan asma. Umumnya, setiap penderita memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.

Kenali dan Hindari Pemicu Asma
Kenali dan Hindari Pemicu Asma
Jadi, jamaah haji perlu mengenali faktor-faktor yang biasa memicu kambuhnya asma yang dideritanya (lihat kembali poin penyebab asma).

Bagaimana jika asma menyerang saat di tanah suci?
Sambil menunggu bantuan medis, jamaah penderita asma (dibantu jamaah lainnya) bisa melakukan langkah-langkah berikut :

Habbatussaudah
Habbatussaudah
  1. Cari tempat yang nyaman untuk beristirahat. Jika perlu, mintalah bantuan rekan sesama jamaah haji untuk membantu mendapatkan tempat tersebut. Carilah tempat yang memiliki banyak udara segar atau sirkulasi udara yang baik.
  2. Posisi terbaik saat beristirahat adalah duduk tegak menghadap ke bagian sandaran kursi. Kemudian letakkan kedua tangan yang terlipat agar bertumpu di sandaran kursi.
  3. Umumnya, kondisi penderita asma berat merasa panik dan membuat keluarga atau orang lain di sekitarnya juga menjadi bingung atau panik. Oleh sebab itu, penting bagi orang yang mendampingi penderita bisa bersikap bijak sehingga bisa menenangkan si penderita. Kondisi panik dan tegang justru bisa memperburuk asma.
  4. Santaikan pikiran dan lakukan senam pernapasan ringan. Usahakan menarik napas panjang, menahan, dan mengeluarkannya secara perlahan. Di awal biasanya akan terasa sangat sulit, tetapi lama-kelamaan bisa meringankan kondisi sesak.
  5. Jika disebabkan kelelahan, sebaiknya jamaah haji penderita asma beristirahat hingga gangguan asmanya reda. Untuk membantu memulihkan stamina, penderita bisa mengonsumsi madu alami dan habbatussaudah.
  6. Jika disebabkan udara dingin, gunakan syal dan baju tebal. Minum-minuman hangat yang bisa membantu menghangatkan tubuh sekaligus meringankan sesak napas, misalnya jahe.
  7. Untuk melegakan pernapasan, selain dengan perpasan juga bisa dengan menghirup uap atsiri yang melegakan. Secara alami bisa menghirup uap minyak kayu putih atau mint. Jika sangat terpaksa, bisa menggunakan obat asma semprot atau hisap. Untuk pengobatan dengan obat-obatan kimia, konsultasikan dengan dokter pendamping. 
Obat Asma Semprot
Obat Asma Semprot

Nah, mitra haji dan umrah. Demikianlah sekilas pengenalan tentang asma dan cara menanggulanginya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi jamaah haji agar bisa beribadah dengan nyaman di tanah suci, terutama bagi jamaah haji yang mengidap asma. (Jng/RA)

Mengatasi Gangguan Asma Saat Berhaji

Mengatasi Gangguan Asma Saat Berhaji

Penyakit Asma
Penyakit Asma
Terkena gangguan asma saat berhaji? Wah, saat berada di tanah air saja, serangan asma membuat suasana menjadi tidak menyenangkan. Apalagi berada di daerah yang jauh dari tanah air. Namun, jangan khawatir berlebihan.

Di balik kesulitan, ada kemudahan.
Di balik turunnya penyakit, ada obat penawarnya. Nah, mitra haji dan umrah. Berikut uraian seputar asma dan cara penanggulangannya saat berhaji.

Apa yang dimaksud dengan asma? 
Asma berasal dari kata “asthma” yang diambil dari bahasa Yunani yang berarti “sulit bernapas”. Asma merupakan jenis penyakit gangguan pernapasan, khususnya pada paru-paru.

Kondisi Paru-Paru Saat Terjadinya Asma
Kondisi Paru-Paru Saat Terjadinya Asma
Penyakit asma terjadi pada setiap kelompok usia, artinya tidak memandang usia tua atau muda dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor lingkungan serta gaya hidup tertentu. Asma banyak ditemukan di negara maju, terutama yang tingkat polusi udaranya tinggi baik dari asap kendaraan maupun debu padang pasir.

Penyebab asma
Hingga saat ini, para ahli masih meneliti penyebab pasti timbulnya asma. Namun, terdapat beberapa kesimpulan yang menunjukkan bahwa pemicu gejala penyakit asma, di antaranya sebagai berikut :

Penyebab Penyakit Asma
Penyebab Penyakit Asma
  1. Kelelahan pikiran atau gangguan emosi.
  2. Kelelahan jasmani.
  3. Perubahan lingkungan, misalnya cuaca, kelembapan, temperatur, asap (terutama rokok), dan bau-bauan yang merangsang.
  4. Infeksi saluran napas, terutama penyakit influenza tertentu.
  5. Reaksi alergi dari bahan yang terhirup atau dimakan.

Di samping itu, faktor penyebab dan pemicu asma lainnya antara lain debu rumah dengan tungaunya, bulu binatang, asap obat nyamuk, dan lain-lain. Ada anggapan bahwa asma bisa diturunkan, meski ada pula pihak yang menyangkalnya.
Jika salah satu atau kedua orang tua, kakek, atau nenek menderita penyakit asma maka anak berpotensi mengidap asma. Asma juga bisa dialami oleh beberapa wanita di masa siklus menstruasi.

Gejala asma
Serangan asma ditandai dengan beberapa gejala atau tanda. Berikut beberapa tanda atau gejala serangan asma :

Sesak nafas
Sesak nafas
  1. Pernapasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek), terutama saat mengeluarkan napas (exhalation). Namun, tidak semua orang yang pernapasannya berbunyi (wheezing) dikatakan pengidap penyakit asma.
  2. Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).
  3. Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.
  4. Penderita merasakan dadanya sempit.
  5. Tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan akibat serangan asma yang hebat
  6. Gejala awal bisa berupa rasa gatal di rongga dada atau leher.
  7. Selama serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari penderita dapat memperburuk keadaannya. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.
Stadium penyakit asma
Terdapat beberapa stadium atau tingkatan serangan asma, diantaranya :

Stadium Serangan Asma
Stadium Serangan Asma
  1. Intermitten. Pada stadium ini, gangguan asma sering muncul tanpa menunjukkan adanya gejala. Munculnya kurang dari satu kali dalam seminggu dan gejala pada waktu malam hari kurang dari dua kali dalam sebulan.
  2. Persisten ringan. Stadium ini ditandai dengan munculnya gejala asma lebih dari satu kali dalam seminggu dan serangannya bisa mengganggu aktifitas.
  3. Persisten sedang. Pada stadium ini, gejala penyakit asma terjadi setiap hari dan sudah sangat mengganggu aktifitas. Gejalanya muncul dua kali dalam seminggu dan gejala penyakit asma pada malam hari muncul dua kali atau lebih dalam seminggu.
  4. Persisten berat. Stadium di mana asma terjadi secara terus-menerus dan fungsi faal paru sangat menurun.

Penanganan asma pada jamaah haji
Mitra haji dan umrah, langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor penyebab atau pemicu serangan asma. Umumnya, setiap penderita memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.

Kenali dan Hindari Pemicu Asma
Kenali dan Hindari Pemicu Asma
Jadi, jamaah haji perlu mengenali faktor-faktor yang biasa memicu kambuhnya asma yang dideritanya (lihat kembali poin penyebab asma).

Bagaimana jika asma menyerang saat di tanah suci?
Sambil menunggu bantuan medis, jamaah penderita asma (dibantu jamaah lainnya) bisa melakukan langkah-langkah berikut :

Habbatussaudah
Habbatussaudah
  1. Cari tempat yang nyaman untuk beristirahat. Jika perlu, mintalah bantuan rekan sesama jamaah haji untuk membantu mendapatkan tempat tersebut. Carilah tempat yang memiliki banyak udara segar atau sirkulasi udara yang baik.
  2. Posisi terbaik saat beristirahat adalah duduk tegak menghadap ke bagian sandaran kursi. Kemudian letakkan kedua tangan yang terlipat agar bertumpu di sandaran kursi.
  3. Umumnya, kondisi penderita asma berat merasa panik dan membuat keluarga atau orang lain di sekitarnya juga menjadi bingung atau panik. Oleh sebab itu, penting bagi orang yang mendampingi penderita bisa bersikap bijak sehingga bisa menenangkan si penderita. Kondisi panik dan tegang justru bisa memperburuk asma.
  4. Santaikan pikiran dan lakukan senam pernapasan ringan. Usahakan menarik napas panjang, menahan, dan mengeluarkannya secara perlahan. Di awal biasanya akan terasa sangat sulit, tetapi lama-kelamaan bisa meringankan kondisi sesak.
  5. Jika disebabkan kelelahan, sebaiknya jamaah haji penderita asma beristirahat hingga gangguan asmanya reda. Untuk membantu memulihkan stamina, penderita bisa mengonsumsi madu alami dan habbatussaudah.
  6. Jika disebabkan udara dingin, gunakan syal dan baju tebal. Minum-minuman hangat yang bisa membantu menghangatkan tubuh sekaligus meringankan sesak napas, misalnya jahe.
  7. Untuk melegakan pernapasan, selain dengan perpasan juga bisa dengan menghirup uap atsiri yang melegakan. Secara alami bisa menghirup uap minyak kayu putih atau mint. Jika sangat terpaksa, bisa menggunakan obat asma semprot atau hisap. Untuk pengobatan dengan obat-obatan kimia, konsultasikan dengan dokter pendamping. 
Obat Asma Semprot
Obat Asma Semprot

Nah, mitra haji dan umrah. Demikianlah sekilas pengenalan tentang asma dan cara menanggulanginya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi jamaah haji agar bisa beribadah dengan nyaman di tanah suci, terutama bagi jamaah haji yang mengidap asma. (Jng/RA)

Jumat, 20 Juli 2012

Mengantisipasi Serangan Meningitis Pada Jamaah Haji

Mengantisipasi Serangan Meningitis Pada Jamaah Haji
Vaksin Meningitis
Vaksin Meningitis
Hingga saat ini, dunia kesehatan selama haji masih didominasi isu meningitis. Bahkan, beberapa waktu lalu, publik dihebohkan dengan pro-kontra meningitis berbahan baku kontroversial. Memang, berbicara tentang haji dan kesehatannya, tidak lepas dari kepentingan bisnis. Sebenarnya, ada apa dengan meningitis sehingga banyak menyita perhatian publik?
Nah, mitra haji dan umrah, berikut sekilas perkenalan dengan penyakit meningitis serta langkah mengantisipasinya.

Apa yang dimaksud dengan meningitis?

Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meninges, yaitu membran atau selaput yang melapisi otak dan saraf jantung. 
Meningitis
Meningitis
Penyebab meningitis
Meningitis dapat disebabkan oleh serangan berbagai organisme seperti virus, bakteri, atau pun jamur, termasuk kuman meningococcal yang cepat berkembang pada suhu tinggi di Arab Saudi. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada cairan otak, meningitis dibagi menjadi dua jenis, yaitu meningitis serosa dan meningitis purulenta. 
Bakteri Penyebab Meningitis
Bakteri Penyebab Meningitis
Meningitis serosa adalah radang selaput otak akibat komplikasi tuberkolosis primer. Adapun meningitis purulenta bersifat akut dan menghasilkan eksudat berupa pus.  Meningitis ini tidak disebabkan oleh bakteri maupun virus, tetapi akibat meningitis meningococcus yang merupakan meningitis droplet infection. Penyebarannya melalui percikan ludah, dahak, ingus, cairan bersin, dan cairan tenggorokan penderita. Bakteri ini disebarkan pada orang lain melalui pertukaran udara lewat pernapasan dan sekresi-sekresi tenggorokan yang masuk melalui aliran darah ke dalam cairan serebrospinal.

Tanda dan gejala meningitis
Pada meningitis purulenta, gejala yang tampak seperti gejala infeksi akut atau subakut yang ditandai dengan keadaan lesu, mudah terkena rangsang, demam, muntah, penurunan nafsu makan, dan nyeri kepala. Di samping itu terlihat gejala peningkatan tekanan intracranial yang ditandai dengan muntah, nyeri kepala, penurunan kesadaran, kejang, mata julung, paresis dan paralis, serta gejala rasang meningeal yang di tandai dengan adanya rasa nyeri pada leher dan bagian punggung dan kaku duduk.
Gejala Meningitis
Gejala Meningitis
Sementara pada tuberkulosis terdapat gejala dalam beberapa stadium. Pertama, stadium prodomal. Pada stadium ini tidak terdapat gejala yang khas. Serangan terjadi secara perlahan-lahan dengan adanya demam ringan atau kadang-kadang tidak demam, nafsu makan menurun, nyeri kepala, muntah, dan apatis yang berlangsung selama 1-3 minggu.

Jika tuberculosis pecah langsung ke ruang subaraknoid, stadium prodomal berlangsung cepat menuju ke stadium terminal. Pada stadium transisinya ditemukan gejala kejang, rangsang meningeal yang kaku duduk, kelumpuhan, dan gangguan kesadaraan. Sementara pada stadium terminal terlihat gejala dengan keadaan yang berat, yaitu kesadaran menurun hingga koma, kelumpuhan, pernapasan tidak teratur, dan panas tinggi.

Penyebab meningitis
Umumnya, meningitis yang disebabkan virus tidak berbahaya akan pulih tanpa pengobatan dan perawatan yang spesifik. Namun, meningitis yang disebabkan oleh bakteri berbahaya bisa mengakibatkan kondisi serius, misalnya kerusakan otak, pendengaran, kurangnya kemampuan belajar, dan bisa mengakibatkan kematian. Adapun meningitis yang disebabkan oleh jamur sangat jarang terjadi.

Beberapa bakteri yang bisa menyebabkan meningitis di antaranya sebagai berikut.
Streptococcus pneumonia (pneumococcus). Bakteri ini umumnya menyerang telinga dan rongga hidung (sinus) yang mengakibatkan infeksi pneumonia. 
Streptococcus Pneumoniae
Streptococcus Pneumoniae
Nesisseria meningitis (meningococcus). Bakteri ini merupakan penyebab kedua terbanyak setelah Streptococcus pneumonia.  yang terjadi adanya infeksi pada saluran nafas yang kemudian bakterinya masuk ke dalam peredaran darah.
Neisseria Meningitidis
Neisseria Meningitidis
Haemophilus influenza (haemophilus) type b(Hib). Bakteri ini bisa mengakibatkan meningitis yang menyerang pada telinga bagian dalam, sinusitis, hingga mengakibatkan infeksi  pernapasan bagian atas.
Haemophilus influenzae
Haemophilus influenzae
Listeria monocytogenes (listeria). Bakteri ini bisa menyebabkan meningitis yang sering dijumpai dalam debu atau makanan yang terkontaminasi. Makanan tersebut bisa berasal dari jenis hot dog, daging sapi, atau makanan berbahan baku daging hewan yang telah terkontaminasi.
Listeria Monocytogenes
Listeria Monocytogenes
Penanganan meningitis
Mitra haji dan umrah. Meningitis yang disebabkan virus bisa menular melalui batuk, bersin, ciuman, sering makan bersama dengan satu tempat, pemakian sikat gigi bersama, dan merokok dengan bergantian dalam satu batang. Oleh sebab itu, berhati-hati terhadap orang di sekitar kita yang mengidap meningitis merupakan tindakan bijak.

Untuk mencegah penularan meningitis, terdapat beberapa tips yang perlu dilakukan :
7 Langkah Mencuci Tangan
7 Langkah Mencuci Tangan
  1. Cuci tangan sampai bersih sebelum makan dan keluar dari toilet saat di bandara, hotel, dan penginapan haji.
  2. Gunakan sikat gigi masing-masing. Satu sikat gigi untuk satu orang dan jangan digunakan bergantian.
  3. Jangan gegabah menggunakan tusuk gigi yang disediakan di tempat umum.
  4. Jaga stamina dengan makan makanan bergizi dan rajin berolahraga secara rutin.

Lalu, bagaimana jika terdapat gejala serangan meningitis?
Jika tubuh terasa menunjukkan gejala serangan meningitis atau rekan sesama jamaah haji ada yang menunjukkan gejala terserang, laporkan segera ke ruang pelayanan kesehatan jamaah haji untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang intensif. Biasanya, akan dilakukan pemeriksaan fisik seperti pemeriksaan paru-paru yang membantu dalam mendiagnosa penyakit.
Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji
Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji
Nah, mitra haji dan umrah. Demikian sekilas pengenalan meningitis dan cara mengantisipasinya. Biasanya, jamaah haji selalu mendapatkan vaksinasi antimeningitis untuk mencegah serangan penyakit tersebut. Hanya saja, penggunaan bahan vaksin dari bahan yang haram masih menghantui dunia kesehatan kita. Apalagi untuk kegiatan beribadah kepada Allah swt di tanah suci, hendaknya kita terbebas dari segala unsur keharaman. Yang pasti, vaksin dari bahan yang jelas kehalalannya adalah kebutuhan mutlak bagi para jamaah haji. (Jng/RA)

Mengantisipasi Serangan Meningitis Pada Jamaah Haji

Mengantisipasi Serangan Meningitis Pada Jamaah Haji
Vaksin Meningitis
Vaksin Meningitis
Hingga saat ini, dunia kesehatan selama haji masih didominasi isu meningitis. Bahkan, beberapa waktu lalu, publik dihebohkan dengan pro-kontra meningitis berbahan baku kontroversial. Memang, berbicara tentang haji dan kesehatannya, tidak lepas dari kepentingan bisnis. Sebenarnya, ada apa dengan meningitis sehingga banyak menyita perhatian publik?
Nah, mitra haji dan umrah, berikut sekilas perkenalan dengan penyakit meningitis serta langkah mengantisipasinya.

Apa yang dimaksud dengan meningitis?

Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meninges, yaitu membran atau selaput yang melapisi otak dan saraf jantung. 
Meningitis
Meningitis
Penyebab meningitis
Meningitis dapat disebabkan oleh serangan berbagai organisme seperti virus, bakteri, atau pun jamur, termasuk kuman meningococcal yang cepat berkembang pada suhu tinggi di Arab Saudi. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada cairan otak, meningitis dibagi menjadi dua jenis, yaitu meningitis serosa dan meningitis purulenta. 
Bakteri Penyebab Meningitis
Bakteri Penyebab Meningitis
Meningitis serosa adalah radang selaput otak akibat komplikasi tuberkolosis primer. Adapun meningitis purulenta bersifat akut dan menghasilkan eksudat berupa pus.  Meningitis ini tidak disebabkan oleh bakteri maupun virus, tetapi akibat meningitis meningococcus yang merupakan meningitis droplet infection. Penyebarannya melalui percikan ludah, dahak, ingus, cairan bersin, dan cairan tenggorokan penderita. Bakteri ini disebarkan pada orang lain melalui pertukaran udara lewat pernapasan dan sekresi-sekresi tenggorokan yang masuk melalui aliran darah ke dalam cairan serebrospinal.

Tanda dan gejala meningitis
Pada meningitis purulenta, gejala yang tampak seperti gejala infeksi akut atau subakut yang ditandai dengan keadaan lesu, mudah terkena rangsang, demam, muntah, penurunan nafsu makan, dan nyeri kepala. Di samping itu terlihat gejala peningkatan tekanan intracranial yang ditandai dengan muntah, nyeri kepala, penurunan kesadaran, kejang, mata julung, paresis dan paralis, serta gejala rasang meningeal yang di tandai dengan adanya rasa nyeri pada leher dan bagian punggung dan kaku duduk.
Gejala Meningitis
Gejala Meningitis
Sementara pada tuberkulosis terdapat gejala dalam beberapa stadium. Pertama, stadium prodomal. Pada stadium ini tidak terdapat gejala yang khas. Serangan terjadi secara perlahan-lahan dengan adanya demam ringan atau kadang-kadang tidak demam, nafsu makan menurun, nyeri kepala, muntah, dan apatis yang berlangsung selama 1-3 minggu.

Jika tuberculosis pecah langsung ke ruang subaraknoid, stadium prodomal berlangsung cepat menuju ke stadium terminal. Pada stadium transisinya ditemukan gejala kejang, rangsang meningeal yang kaku duduk, kelumpuhan, dan gangguan kesadaraan. Sementara pada stadium terminal terlihat gejala dengan keadaan yang berat, yaitu kesadaran menurun hingga koma, kelumpuhan, pernapasan tidak teratur, dan panas tinggi.

Penyebab meningitis
Umumnya, meningitis yang disebabkan virus tidak berbahaya akan pulih tanpa pengobatan dan perawatan yang spesifik. Namun, meningitis yang disebabkan oleh bakteri berbahaya bisa mengakibatkan kondisi serius, misalnya kerusakan otak, pendengaran, kurangnya kemampuan belajar, dan bisa mengakibatkan kematian. Adapun meningitis yang disebabkan oleh jamur sangat jarang terjadi.

Beberapa bakteri yang bisa menyebabkan meningitis di antaranya sebagai berikut.
Streptococcus pneumonia (pneumococcus). Bakteri ini umumnya menyerang telinga dan rongga hidung (sinus) yang mengakibatkan infeksi pneumonia. 
Streptococcus Pneumoniae
Streptococcus Pneumoniae
Nesisseria meningitis (meningococcus). Bakteri ini merupakan penyebab kedua terbanyak setelah Streptococcus pneumonia.  yang terjadi adanya infeksi pada saluran nafas yang kemudian bakterinya masuk ke dalam peredaran darah.
Neisseria Meningitidis
Neisseria Meningitidis
Haemophilus influenza (haemophilus) type b(Hib). Bakteri ini bisa mengakibatkan meningitis yang menyerang pada telinga bagian dalam, sinusitis, hingga mengakibatkan infeksi  pernapasan bagian atas.
Haemophilus influenzae
Haemophilus influenzae
Listeria monocytogenes (listeria). Bakteri ini bisa menyebabkan meningitis yang sering dijumpai dalam debu atau makanan yang terkontaminasi. Makanan tersebut bisa berasal dari jenis hot dog, daging sapi, atau makanan berbahan baku daging hewan yang telah terkontaminasi.
Listeria Monocytogenes
Listeria Monocytogenes
Penanganan meningitis
Mitra haji dan umrah. Meningitis yang disebabkan virus bisa menular melalui batuk, bersin, ciuman, sering makan bersama dengan satu tempat, pemakian sikat gigi bersama, dan merokok dengan bergantian dalam satu batang. Oleh sebab itu, berhati-hati terhadap orang di sekitar kita yang mengidap meningitis merupakan tindakan bijak.

Untuk mencegah penularan meningitis, terdapat beberapa tips yang perlu dilakukan :
7 Langkah Mencuci Tangan
7 Langkah Mencuci Tangan
  1. Cuci tangan sampai bersih sebelum makan dan keluar dari toilet saat di bandara, hotel, dan penginapan haji.
  2. Gunakan sikat gigi masing-masing. Satu sikat gigi untuk satu orang dan jangan digunakan bergantian.
  3. Jangan gegabah menggunakan tusuk gigi yang disediakan di tempat umum.
  4. Jaga stamina dengan makan makanan bergizi dan rajin berolahraga secara rutin.

Lalu, bagaimana jika terdapat gejala serangan meningitis?
Jika tubuh terasa menunjukkan gejala serangan meningitis atau rekan sesama jamaah haji ada yang menunjukkan gejala terserang, laporkan segera ke ruang pelayanan kesehatan jamaah haji untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang intensif. Biasanya, akan dilakukan pemeriksaan fisik seperti pemeriksaan paru-paru yang membantu dalam mendiagnosa penyakit.
Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji
Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji
Nah, mitra haji dan umrah. Demikian sekilas pengenalan meningitis dan cara mengantisipasinya. Biasanya, jamaah haji selalu mendapatkan vaksinasi antimeningitis untuk mencegah serangan penyakit tersebut. Hanya saja, penggunaan bahan vaksin dari bahan yang haram masih menghantui dunia kesehatan kita. Apalagi untuk kegiatan beribadah kepada Allah swt di tanah suci, hendaknya kita terbebas dari segala unsur keharaman. Yang pasti, vaksin dari bahan yang jelas kehalalannya adalah kebutuhan mutlak bagi para jamaah haji. (Jng/RA)

Cara Mendapatkan Dana Talangan Untuk Umroh


Cheria travel bekerjasama dengan Bank Muamalat meluncurkan program pembiayaan dana talangan umroh. Calon Jamaah umroh cukup menyetor 30% dari biaya paket umroh.

Calon jamaah cukup medatangi cheria travel cp Ibu Farida ( bagian marketing ) untuk mendapatkan dana talangan ini,


Peruntukkan :

  • Perorangan (WNI) cakap hukum yang berusia minimal 21 tahun atau maksimal 55 tahun pada saat jatuh tempo pembiayaan


Fitur Unggulan :

  • Pembiayaan hingga jangka waktu 36 bulan
  • Tanpa disyaratkan jaminan/agunan
  • Uang muka ringan minimal 30% dari biaya paket Umroh
  • Angsuran tetap hingga lunas
  • Plafond hingga Rp 35 juta per Nasabah
  • Dapat diajukan untuk membiayai diri sendiri dan/atau orang lain
  • Pelunasan sebelum jatuh tempo tidak dikenakan denda




Fitur Umum :


  • Berdasarkan prinsip syariah dengan akad ijarah (sewa jasa)
  • Bagi pasangan suami istri, pengakuan kemampuan angsuran dilakukan secara terpisah
  • Pendaftaran Umroh dilakukan melalui travel rekanan Bank Muamalat
  • Memberikan ketentraman bagi Anda dan keluarga karena anda dilindungi oleh asuransi jiwa selama masa pembiayaan.
  • Fasilitas angsuran secara autodebet dari Tabungan Muamalat




Persyaratan Calon Nasabah :

  • Perorangan (WNI) dengan status pekerjaan karyawan tetap


Persyaratan Administratif untuk Pengajuan :


  • Formulir permohonan pembiayaan untuk individu
  • Fotocopy KTP dan Kartu Keluarga
  • Fotocopy Surat Nikah (bila sudah menikah)
  • Asli slip gaji & surat keterangan kerja sebagai pegawai tetap
  • Fotocopy mutasi rekening buku tabungan/statement giro 3 bulan terakhir
  • Fotocopy rekening telepon dan listrik 3 bulan terakhir
  • Menentukan biaya paket Umroh yang diajukan dan perusahaan travel yang digunakan


Cara Mendapatkan Dana Talangan Untuk Umroh


Cheria travel bekerjasama dengan Bank Muamalat meluncurkan program pembiayaan dana talangan umroh. Calon Jamaah umroh cukup menyetor 30% dari biaya paket umroh.

Calon jamaah cukup medatangi cheria travel cp Ibu Farida ( bagian marketing ) untuk mendapatkan dana talangan ini,


Peruntukkan :

  • Perorangan (WNI) cakap hukum yang berusia minimal 21 tahun atau maksimal 55 tahun pada saat jatuh tempo pembiayaan


Fitur Unggulan :

  • Pembiayaan hingga jangka waktu 36 bulan
  • Tanpa disyaratkan jaminan/agunan
  • Uang muka ringan minimal 30% dari biaya paket Umroh
  • Angsuran tetap hingga lunas
  • Plafond hingga Rp 35 juta per Nasabah
  • Dapat diajukan untuk membiayai diri sendiri dan/atau orang lain
  • Pelunasan sebelum jatuh tempo tidak dikenakan denda




Fitur Umum :


  • Berdasarkan prinsip syariah dengan akad ijarah (sewa jasa)
  • Bagi pasangan suami istri, pengakuan kemampuan angsuran dilakukan secara terpisah
  • Pendaftaran Umroh dilakukan melalui travel rekanan Bank Muamalat
  • Memberikan ketentraman bagi Anda dan keluarga karena anda dilindungi oleh asuransi jiwa selama masa pembiayaan.
  • Fasilitas angsuran secara autodebet dari Tabungan Muamalat




Persyaratan Calon Nasabah :

  • Perorangan (WNI) dengan status pekerjaan karyawan tetap


Persyaratan Administratif untuk Pengajuan :


  • Formulir permohonan pembiayaan untuk individu
  • Fotocopy KTP dan Kartu Keluarga
  • Fotocopy Surat Nikah (bila sudah menikah)
  • Asli slip gaji & surat keterangan kerja sebagai pegawai tetap
  • Fotocopy mutasi rekening buku tabungan/statement giro 3 bulan terakhir
  • Fotocopy rekening telepon dan listrik 3 bulan terakhir
  • Menentukan biaya paket Umroh yang diajukan dan perusahaan travel yang digunakan


Mengatasi Gangguan Kesehatan Haji di Musim Panas


Mengatasi Gangguan Kesehatan Haji di Musim Panas

Kesehatan Haji di Musim Panas
Kesehatan Haji di Musim Panas
Mitra haji dan umrah, pada setiap pergantian musim, baik musim panas ke musim dingin atau sebaliknya, terdapat pengaruh yang cukup signifikan pada kesehatan. Apalagi di daerah yang memiliki iklim dan temperatur yang berbeda. Nah, begitu pula kondisi yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan seperti paparan panas pada saat melakukan ibadah haji di tanah suci. Adapun gangguan tersebut berupa sengatan panas (heat stroke).

Heat stroke didefinisikan sebagai suhu tubuh lebih besar dari 40,6 °C (105,1 ° F) karena terkena paparan panas lingkungan dan kurangnya termoregulasi. Iklim panas seperti ini biasanya terjadi di musim haji antara bulan Juli, Agustus, dan September.

Penyebab heat stroke pada jamaah haji
Penyebab heat stroke adalah penumpukan panas yang berlebih di dalam badan. Suhu lingkungan yang lebih tinggi dari suhu tubuh, disertai dengan kelembapan udara rendah, menyebabkan penguapan keringat menjadi sangat besar. Kondisi tubuh ini diikuti timbulnya panas pada tubuh dan kelelahan yang luar biasa pada jamaah haji.

Heat Stroke
Heat Stroke
Jenis-jenis gangguan sengatan panas
Ternyata, gangguan heat stroke terdiri dari beberapa tahapan. Tahap ini dimulai dari kondisi heat exhaution atau lelah panas, disusul heat cream atau kejang panas, dan tingkat yang lebih serius adalah heat stroke. Berikut deskripsi tahama kondisi heat stroke yang bisa dialami jamaah haji.

Tahapan Heat Stroke
Tahapan Heat Stroke

Heat exhaustion (lelah panas)
Kelelahan panas terjadi ketika tubuh kita mendapatkan paparan panas yang berlebih. Hipotamulus, bagian otak yang mengontrol rasa haus dan lapar juga mengontrol suhu tubuh. Cara hipotalamus menurunkan suhu tubuh yaitu dengan jalan memerintahkan tubuh untuk mengeluarkan keringat.

Hanya saja, paparan panas pada tubuh yang terjadi secara terus-menerus bisa mengakibatkan dehidrasi. Tubuh pun akan kewalahan dalam menyuplai cairan yang harus dikeluarkan. Akibatnya, suhu tubuh akan meningkat.

Heat Exhaustion
Heat Exhaustion
Gejala kelelahan panas meliputi: banyak berkeringat, kelelahan, sakit  kepala, kulit pucat, kehausan, detak jantung cepat, pusing (pingsan), mual, kram ringan pada otot perut.

Lelah panas bisa dicegah dengan cara minum air dengan jumlah yang cukup (jangan menunggu haus), tinggalkan ruang ber-AC dingin pada hari-hari panas, hindari minum alkohol, perbanyak olahraga meskipun hanya sebentar, olahraga ringan, mandi dengan air dingin, dan gunakan pakaian yang longgar.

Untuk mengatasi serangan lelah panas, berikan asupan cairan yang mengandung garam elektrolit yang cukup. Adapun faktor-faktor penyebab panas kelelahan seperti dehidrasi (kekurangan zat cair), sakit (cacat kronis), kegemukan, kehamilan, atau pun hipertensi perlu segera diperiksakan kepada petugas kesehatan yang ada.

Heat cream (kejang panas)
Heat cream adalah kondisi tingkat lanjut dari heat exhausten, yaitu suhu badan naik sekitar 38-39 derajat celsius. Sampai saat ini, penyebab kejang panas belum di ketahui. Namun, kondisi ini dimungkinkan karena tubuh kekurangan elektrolit dari berbagai mineral penting seperti sodium, potassium, kalsium, dan magnesium.

Heat Cream
Heat Cream
Banyaknya keringat yang keluar menyebabkan sejumlah besar natrium di dalamnya juga ikut terbuang. Cairan dengan kadar natrium tidak memadai setelah berkeringat banyak dapat menimbulkan defisiensi sodium yang serius. Akibatnya, otot mengalami kejang, terutama bagian paha, perut, dan bahu.

Heat stroke
Heat stroke merupakan stadium ketiga dari sengatan panas dengan gejala hyperpyrexia (suhu 40 derajat celsius atau lebih), kulit kering dan kadang-kadang berkeringat, berbicara tidak menentu (mengigau), dan kesadaran menurun hingga terjadi koma.

Mengatasi sengatan panas (heat stroke)

Untuk mencegah sengatan panas terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan di antaranya sebagai berikut.

Minum banyak air putih
Minum banyak air putih
  1. Hindari terik matahari langsung, antara pukul 10.00 s/d 16.00. Jika keluar kemah atau hotel  pada siang hari, gunakan payung.
  2. Selalu membawa minuman. Paling sedikit, minumlah 5-6 liter setiap hari atau 1 gelas setiap jam. Jangan menunggu sampai merasa haus.
  3. Jangan menahan buang air kecil dan buang air besar.
  4. Usahakan kondisi badan dalam keadaan tetap segar dengan cukup istirahat dan tidur.
  5. Gunakan pakaian yang agak longgar dan usahakan yang berwarna putih.
  6. Makanlah buah-buahan yang segar seperti apel, pir, atau buah segar lainnya.

Sederhana, tapi berefek besar
Mitra haji dan umrah, minum dalam jumlah yang cukup memang sekilas tampak sederhana. Namun, perannya sangat menentukan dalam mengondisikan kesehatan tubuh jamaah haji. Di lingkungan yang bersuhu panas, asupan cairan yang cukup dalam tubuh sangat diperlukan untuk keseimbangan.

Tidak hanya cairan, elektrolit dalam cairan tubuh juga berperan penting. Salah satu peran besar elektrolit adalah membawa pesan impuls saraf dari otak ke anggota tubuh atau pun sebaliknya. Jadi, usahakan pula memenuhi asupan cairan dari buah-buahan segar.

Buah-buahan segar
Buah-buahan segar
Perlu diingat, jangan remehkan tips sederhana yang telah dijelaskan sebelumnya. Meski sederhana, tips tersebut bisa berperan penting dalam keberhasilan ibadah haji kita. Mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan? Jadi, jangan sampai jamaah haji kekurangan asupan cairan saat di tanah suci. (Jng/RA)

Mengatasi Gangguan Kesehatan Haji di Musim Panas


Mengatasi Gangguan Kesehatan Haji di Musim Panas

Kesehatan Haji di Musim Panas
Kesehatan Haji di Musim Panas
Mitra haji dan umrah, pada setiap pergantian musim, baik musim panas ke musim dingin atau sebaliknya, terdapat pengaruh yang cukup signifikan pada kesehatan. Apalagi di daerah yang memiliki iklim dan temperatur yang berbeda. Nah, begitu pula kondisi yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan seperti paparan panas pada saat melakukan ibadah haji di tanah suci. Adapun gangguan tersebut berupa sengatan panas (heat stroke).

Heat stroke didefinisikan sebagai suhu tubuh lebih besar dari 40,6 °C (105,1 ° F) karena terkena paparan panas lingkungan dan kurangnya termoregulasi. Iklim panas seperti ini biasanya terjadi di musim haji antara bulan Juli, Agustus, dan September.

Penyebab heat stroke pada jamaah haji
Penyebab heat stroke adalah penumpukan panas yang berlebih di dalam badan. Suhu lingkungan yang lebih tinggi dari suhu tubuh, disertai dengan kelembapan udara rendah, menyebabkan penguapan keringat menjadi sangat besar. Kondisi tubuh ini diikuti timbulnya panas pada tubuh dan kelelahan yang luar biasa pada jamaah haji.

Heat Stroke
Heat Stroke
Jenis-jenis gangguan sengatan panas
Ternyata, gangguan heat stroke terdiri dari beberapa tahapan. Tahap ini dimulai dari kondisi heat exhaution atau lelah panas, disusul heat cream atau kejang panas, dan tingkat yang lebih serius adalah heat stroke. Berikut deskripsi tahama kondisi heat stroke yang bisa dialami jamaah haji.

Tahapan Heat Stroke
Tahapan Heat Stroke

Heat exhaustion (lelah panas)
Kelelahan panas terjadi ketika tubuh kita mendapatkan paparan panas yang berlebih. Hipotamulus, bagian otak yang mengontrol rasa haus dan lapar juga mengontrol suhu tubuh. Cara hipotalamus menurunkan suhu tubuh yaitu dengan jalan memerintahkan tubuh untuk mengeluarkan keringat.

Hanya saja, paparan panas pada tubuh yang terjadi secara terus-menerus bisa mengakibatkan dehidrasi. Tubuh pun akan kewalahan dalam menyuplai cairan yang harus dikeluarkan. Akibatnya, suhu tubuh akan meningkat.

Heat Exhaustion
Heat Exhaustion
Gejala kelelahan panas meliputi: banyak berkeringat, kelelahan, sakit  kepala, kulit pucat, kehausan, detak jantung cepat, pusing (pingsan), mual, kram ringan pada otot perut.

Lelah panas bisa dicegah dengan cara minum air dengan jumlah yang cukup (jangan menunggu haus), tinggalkan ruang ber-AC dingin pada hari-hari panas, hindari minum alkohol, perbanyak olahraga meskipun hanya sebentar, olahraga ringan, mandi dengan air dingin, dan gunakan pakaian yang longgar.

Untuk mengatasi serangan lelah panas, berikan asupan cairan yang mengandung garam elektrolit yang cukup. Adapun faktor-faktor penyebab panas kelelahan seperti dehidrasi (kekurangan zat cair), sakit (cacat kronis), kegemukan, kehamilan, atau pun hipertensi perlu segera diperiksakan kepada petugas kesehatan yang ada.

Heat cream (kejang panas)
Heat cream adalah kondisi tingkat lanjut dari heat exhausten, yaitu suhu badan naik sekitar 38-39 derajat celsius. Sampai saat ini, penyebab kejang panas belum di ketahui. Namun, kondisi ini dimungkinkan karena tubuh kekurangan elektrolit dari berbagai mineral penting seperti sodium, potassium, kalsium, dan magnesium.

Heat Cream
Heat Cream
Banyaknya keringat yang keluar menyebabkan sejumlah besar natrium di dalamnya juga ikut terbuang. Cairan dengan kadar natrium tidak memadai setelah berkeringat banyak dapat menimbulkan defisiensi sodium yang serius. Akibatnya, otot mengalami kejang, terutama bagian paha, perut, dan bahu.

Heat stroke
Heat stroke merupakan stadium ketiga dari sengatan panas dengan gejala hyperpyrexia (suhu 40 derajat celsius atau lebih), kulit kering dan kadang-kadang berkeringat, berbicara tidak menentu (mengigau), dan kesadaran menurun hingga terjadi koma.

Mengatasi sengatan panas (heat stroke)

Untuk mencegah sengatan panas terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan di antaranya sebagai berikut.

Minum banyak air putih
Minum banyak air putih
  1. Hindari terik matahari langsung, antara pukul 10.00 s/d 16.00. Jika keluar kemah atau hotel  pada siang hari, gunakan payung.
  2. Selalu membawa minuman. Paling sedikit, minumlah 5-6 liter setiap hari atau 1 gelas setiap jam. Jangan menunggu sampai merasa haus.
  3. Jangan menahan buang air kecil dan buang air besar.
  4. Usahakan kondisi badan dalam keadaan tetap segar dengan cukup istirahat dan tidur.
  5. Gunakan pakaian yang agak longgar dan usahakan yang berwarna putih.
  6. Makanlah buah-buahan yang segar seperti apel, pir, atau buah segar lainnya.

Sederhana, tapi berefek besar
Mitra haji dan umrah, minum dalam jumlah yang cukup memang sekilas tampak sederhana. Namun, perannya sangat menentukan dalam mengondisikan kesehatan tubuh jamaah haji. Di lingkungan yang bersuhu panas, asupan cairan yang cukup dalam tubuh sangat diperlukan untuk keseimbangan.

Tidak hanya cairan, elektrolit dalam cairan tubuh juga berperan penting. Salah satu peran besar elektrolit adalah membawa pesan impuls saraf dari otak ke anggota tubuh atau pun sebaliknya. Jadi, usahakan pula memenuhi asupan cairan dari buah-buahan segar.

Buah-buahan segar
Buah-buahan segar
Perlu diingat, jangan remehkan tips sederhana yang telah dijelaskan sebelumnya. Meski sederhana, tips tersebut bisa berperan penting dalam keberhasilan ibadah haji kita. Mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan? Jadi, jangan sampai jamaah haji kekurangan asupan cairan saat di tanah suci. (Jng/RA)