Rabu, 30 Maret 2011

Kemungkinan Biaya Haji Bakal Naik

JAKARTA– Kementerian Agama memprediksikan ada dua potensi kenaikan dalam penyelenggaraan haji 2011, yakni harga tiket pesawat dan biaya pemondokan di Arab Saudi.

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, kenaikan dua item itu bisa berimbas pada biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH). Namun, saat ini Menteri Agama Suryadharma Ali menegaskan bahwa potensi kenaikan tersebut belum tentu berpengaruh. ”Belum tentu berpengaruh ya(ke BPIH).Jadi semuanya masih dihitung, belum ada kepastian apakah secara totalitas ada kenaikan atau tidak ada kenaikan,” ujar Menag kemarin.

Menteri dari PPP inimengatakan, saat ini biaya pemondokan sudah bergerak naik dibandingkan tahun lalu.Kenaikan dipicu jumlah jamaah haji yang mendapatkan tambahan anggaran dari indirect cost untuk menutupi biaya rumah juga semakin meningkat. Mengenai potensi kenaikan harga tiket pesawat, menurut Menag, hal itu karena harga avtur juga mengalami kenaikan.

Menag berharap, pemerintah masih memiliki waktu untuk melakukan penghitungan terhadap biaya penyelenggaraan ibadah haji. ”Mudah-mudahan pada waktu ditetapkan harga minyak turun sehingga tiket tidak naik,”ujarnya Direktur Jenderal Pelayanan Haji Kemenag Zaenal Abidin Syufi menyatakan, biaya pemondokan yang akan dikenakan terhadap setiap jamaah belum diputuskan. Meski demikian, pihaknya berharap jamaah bisa memahaminya jika kemungkinan tersebut terjadi.

“Kalau semuanya mau di ring satu, logikanya biaya naik,” ungkap dia kemarin. Zaenal menambahkan, mengacu tahun lalu,biaya pemondokan bagi jamaah haji sebesar 2.850 real dengan disubsidi dari biaya optimalisasi hingga 300 real. “Sepertinya tidak jauh-jauh dari itu, jadi bisa saling subsidi,”ucapnya. Mengenai target menambah pemondokan di ring satu sejauh 2,5 kilometer dari Mekkah, Zaenal optimistis dapat direalisasikan.

”Ini sudah kontrak, sudah,”ujarnya Anggota Komisi VIII DPR Arwani Thomafi mengapresiasi upaya pemerintah menaikkan persentase pemondokan hingga menjadi 80% di ring satu,namun upaya tersebut jangan sampai mengurangi kualitas pelayanan. ”Kita berharap tidak ada kenaikan BPIH, tapi kita tidak menutup faktafakta di lapangan terkait bahan bakar dan nilai tukar rupiah,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah (Amphuri) Artha Hanif mengatakan, kenaikan dua poin ter-sebut dapat memengaruhi kenaikan pada BPIH karena keduanya merupakan hal yang sangat mendasar dalam penyelenggaraan haji.”Secara logika dapat kita terima, faktanya pemondokan terbatas terutama di ringsatu,”katanya.Menurutdia, kenaikan harga minyak bisa diterima melihat ketersediaan minyak dunia saat ini terbatas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar